Hakim Ternama China Sebut Trump Sebagai Pengganggu Dan Juga Musuh Dari Aturan Hukum


International - Seorang Hakim Ternama di China menyatakan kalau Donal Trump yang merupakan Presiden Amerika saat ini merupakan seorang musuh dalam aturan hukum dan juga sangat mengganggu, hal ini yang ia nyatakan ketika Trump melakukan protes ke pengadilan AS dalam melakukan kebijakan imigrasinya yang sangat kontroversial tersebut.

Trump sendiri melakukan protes keras kepada James Robart yang merupakan seorang Hakim Distrik di AS atas penangguhan larangan kepada 7 negara mayoritas Islam untuk masuk ke AS. atas keputusan inilah sehingga membuat Trump menang dalam pemilihan presiden kemarin.

He Fan Selaku hakim Agung China juga menyamakan protes Trump dengan sebuah kejadian pembunuhan kepada Hakim di China pada bulan lalu.

"Presiden yang membuat protes keras ke hakim, maka nanti Bandit lah yang akan bertindak, ini semua merupakan musuh dari semua aturan hukum," Kata He Fan yang ia tulis di salah satu media sosial miliknya.

"Didalam sebuah negara yang mengklaim paling demokratis dan sangat mematuhi jalur hukum, seperti halnya presiden yang bila memarahi hakimnya dan membuatnya sama dengan seorang penggangu dan tidak bermatabat," Lanjut He Fan.

James Robart selaku Hakim Federal ketika di Seattle Washington sebelumnya memberi sebuah keputusan untuk sementara waktu menghentikan kebijakan imigrasi yang Trump inginkan secara Nasional pada Jumat kemarin. penghentian ini dilakukan sebab ingin kembali lagi mengkaji lebih dalam mengenai hukum yang lebih luas dan dampak negatif yang didapat.

Hal ini pula yang dikaitkan dengan pengabulan gugatan jaksa agung Bob Ferguson di Washington. yang menegaskan adanya pelanggaran jaminan kebebasan beragama dan juga kesetaraan perlindungan yang sudah ada dalam konstitusi AS di dalam eksekutif Trump. oleh sebab itu atas keputusan itu membuat para wakil departemen kehakiman AS memberikan ajuan banding dan juga meminta pada kebijakan imigrasi untuk memberlakukan hal tersebut lewat mosi darurat.

Akan tetapi pada 5 februari waktu setempat, Ninth Circuit Court of Appeals menolak mentah mentah permohonan darurat dari pemerintahan AS. namun untuk keputusan akhirnya masih belum di pastikan sebab masih ingin menunggu kembali argumen hukum dari kedua pihak. akan tetapi ini membuat Trump makin marah.

"Sangat tidak bisa di sangka bahwa seorang hakim bisa membuat negara keta didalam sebuah sumur bahaya. bila terjadi sesuatu nantinya maka salahkan saja sistem pengadilan dan juga salahkan dia. saat ini orang sudah mulai perlahan masuk. ini sangat buruk!" Bunyi Trump di media sosial pribadinya.
Previous
Next Post »